Padawilayah Kabupaten Blitar terdapat salah satu rumah sakit umum di Kecamatan Wlingi sebagai tempat pelayanan kesehatan untuk masyarakat, yaitu Rumah Sakit RSUD Ngudi Waluyo Wlingi. ditunjukkan pada Gambar 3. mengambil nomor antrian pasien. Gambar 3. Rancangan Basisdata 3.6 Implementasi Antarmuka Pendaftaran Pasien Baru
JURNAL DEVICE, VOL. 12 NO 1, 32-35 ISSN 0216-9185 eISSN 2746-8984 32 RANCANG BANGUN SISTEM NOMOR ANTRIAN ONLINE PADA PELAYANAN RUMAH SAKIT Rina Mahmudati 1, Nur Hasanah 2, Intan Oktaviani 3 1,2 Universitas Sains Al-Qur’an, 3 Universitas Duta Bangsa Surakarta Email rinamahmud056 1, 2, intan_oktaviani 3 ABSTRAK Mengantri dengan cara konvensional yaitu mengambil nomor antrian kertas dengan cara datang langsung ke tempat tujuan dan menunggu untuk mendapatkan giliran pelayanan adalah suatu hal yang tidak efektif baik dari segi tenaga maupun waktu karena membutuhkan proses yang lama. Terlebih jika terjadi pada instansi kesehatan seperti rumah sakit, dimana pasien diharuskan mengantri maka dapat berpengaruh pada kondisi pasien. Pada penelitian ini membahas tentang perancangan system nomor antrian pelayanan rumah sakit online, yang dapat dikoneksikan di tiap ponsel pintar, jadi pengguna dapat mengakses, mengecek system antrian kapanpun dimanapun. Sistem yang ditawarkan memiliki kelebihan pada pilihan variasi jadwal, dan pemberian informasi antrian yang sedang berjalan. Cara baru ini mendukung gaya hidup kekinian pasca pandemi covid-19 yang mengharuskan tidak ada suatu kerumunan di tempat umum sehingga dapat mengurangi resiko penularan virus, mempermudah dan mempersingkat waktu, turut serta mendukung program go green dengan mengurangi penggunaan kertas. Sistem perancangan ini dirancang menggunakan pemograman C++ dan telah dilakukan pengujian dengan hasil bahwa program sistem dapat diimplementasikan dengan baik, sehingga sistem dapat berjalan sesuai kebutuhan. Kata Kunci Antrian Online, Rumah Sakit, Covid-19 , C++. ABSTRACT Queuing in the conventional way, namely taking a paper queue number by coming directly to the destination and waiting to get a service turn is something that is not effective both in terms of energy and time because it requires a long process. Especially if it occurs in health institutions such as hospitals, where patients are required to queue, it can affect the patient's condition. This study discusses the design of the queue number system for online hospital services, which can be connected to each person's smart phone, so users can access, check the queue system anytime, anywhere. The system offered has advantages in the choice of schedule variations, and providing information on the current queue. This new method supports the current lifestyle after the Covid-19 pandemic which requires that there are no crowds in public places so as to reduce the risk of virus transmission, simplify and shorten time, and participate in supporting the go green program by reducing the use of paper. This design system is designed using C++ programming and has been tested with the results that the system program can be implemented properly, so that the system can run as needed.. Keywords Online Queue, Hospital, Covid-19 , C++. JURNAL DEVICE, VOL. 12 NO 1, 32-35 ISSN 0216-9185 eISSN 2746-8984 33 1. PENDAHULUAN Pesatnya perkembangan IPTEK khususnya teknologi informasi memiliki peran yang sangat penting baik di Perusahaan, Institusi Pendidikan, layanan kesehatan rumah sakit atau sejenisnya. Penggunaan Teknologi Informasi TI ini dapat menunjang aktifitas di segala sector dalam hal menyimpan, mengolah maupun menyajikan data. Optimalisasi penggunaan TI dapat memudahkan bahkan meringankan kerja manusia. Efektivitas penggunaan TI juga dapat berpengaruh terhadap perubahan keadaan ekonomi, pendidikan, dan social pada masyarakat. Segala kemudahan yang didapat dengan memanfaatkan TI membuat masyarakat menuntut untuk mengerjakan semua hal secara cepat, tepat dan efisien, termasuk dalam kegiatan sepele seperti melakukan antrian Hendarman, 2019. Proses pengantrian konvensional pada ruang publik yang dilakukan saat ini masih terdapat banyak kekurangan salah satunya ketidak-efektifan waktu. Masyarakat rela mengantri sejak pagi sekali untuk mengambil nomor antrian agar bisa mendapatkan layanan yang lebih awal. Waktu yang terbuang untuk mengantri tentu dapat menganggu aktivitas sehari-hari. Terlebih pada masa pandemic covid-19 yang mengharuskan mengurangi kontak langsung, menghindari kerumunan, dan sikap mendukung program go green yang dicanangkan pemerintah salah satunya dengan cara dengan mengurangi penggunaan kertas, maka sudah seharusnya TI mengambil peran untuk memecahkan permasalahan ini. Menurut Sianipar dan Mangiri 2013 menyebutkan bahwa C++ merupakan Bahasa pemrograman yang memiliki sifat Object Oriented Programming OOP [2]. Untuk menyelesaikan masalah, C++ melakukan langkah pertama dengan mendefinisikan class-class yang merupakan a-class yang dibuat sebelumnya sebagai abstraksi dari objek-objek fisik. Class tersebut berisi keadaan objek, anggota-anggotanya, dan kemampuan dari objeknya. Setelah beberapa class dibuat, masalah dipecahkan menggunakan class [3]. Oleh karena itu perlu adanya sebuah sistem yang dapat mempercepat proses pengantrian, tepat, dana mudah di akes oleh masyarakat umum. agar waktu mengantri tidak lama sehingga tidak mengganggu aktivitas lainnya. Sistem ini diharapkan dapat membantu, mempermudah dalam mengelola dan mengatur berjalannya proses antrian menjadi lebih baik. Kelebihan sistem ini adalah memberikan kemudahan untuk masyarakat dalam proses antrian pendaftaran dan informasi data pasien dalam instansi layanan kesehatan. 2. METODE Rancang bangun system nomor antrian online pada pelayanan rumah sakit dimulai dari tahapan awal dari pengumpulan informasi yang ditujukan dari user pengantri dalam hal ini adalah pasien, dan sumber-sumber lain terkait dengan antrian adiministrasi pelaku layanan rumah sakit yaitu petugas yang digunakan oleh sistem antrian ini. Selanjutnya dilakukan proses perencanaan dan membuat model kebutuhan dari user untuk kebutuhan proses desain yang mudah dipahami, mudah digunakan dan menarik [4]. Bagian ini tertuang dalam bentuk fungsi-fungsi dan prosedur dalam desain rancangan sistem termasuk desain antarmuka ke pengguna, database dan alur dari sistem antrian ini. Setelah proses perancangan selesai, dilanjutkan dengan membangun sistem nomor antrian online pada pelayanan rumah sakit dan melakukan tahapan development dengan menggunakan bahasa pemrograman. Setelah itu, proses berikutnya mempresentasikan sistem ini kepada pengguna untuk mendapatkan masukan terhadap kekurangan sistem, validasi pengguna terkait kemudahan penggunaan, ketepatan, dan kesesuaian dengan kebutuhan pengguna yang telah di diskusikan pada tahap sebelumnya. Keseluruhan metode dalam merancang bangun system nomor antrian online pada pelayanan rumah sakit ditampilkan dalam bentuk flowchart atau diagram alir yang merupakan diagram dengan simbol-simbol grafis yang menyatakan aliran algoritma secara berurutan dengan menghubungkan masing masing langkah tersebut menggunakan tanda panah. Berikut flowchart program yang digunakan. JURNAL DEVICE, VOL. 12 NO 1, 32-35 ISSN 0216-9185 eISSN 2746-8984 34 Gambar 1. Flowchart metode yang digunakan Berbantuan flowchart ini proses rancang bangun sistem nomor antrian online pada pelayanan online di susun, sekaligus memudahkan pengembang dalam proses penyempurnaan. Hasil dari proses ini akan membawa perubahan-perubahan pada sistem menjadi sempurna, yang nanti akan kembali dikembangkan, ditambahkan dan bahkan dapat dimodifikasi lagi. 3. HASIL DAN PEMBAHASAN Perancangan sistem nomor antrian online pada pelayanan rumah sakit ini berfokus kepada fungsi yang ditawarkan yaitu sebagai sistem antrian yang mudah digunakan dan membantu mengantri, mengecek antrian pelayanan pasien tanpa menggunakan cara konvensional yang masih menggunakan nomor antrian kertas, dimana tidak bisa mengecek antrian jika sedang ditinggal jika ada sesuatu yang mendesak, kurang praktis, tidak go green. Berikut ilustrasi jalannya proses antrian secara online, yang dimulai dari kedatangan login, menganti secara online, pemberian layanan oleh pihak rumah sakit, dan keluar atau selesai layanan. Gambar 2. Ilustrasi system antrian Perancangan sistem ini didesain standar sistem yang mudah digunakan yaitu menu login aplikasi kemudian terdapat 3 pilihan tombol yaitu pertama untuk mengambil nomor antrian, kedua melihat antrian, dan terakhir keluar. Data otomatis melakukan pengecekan kepada system, jika data tidak sesuai akan tampil peringatan, namun jika data telah sesuai maka akan diteruskan ke pemilihan menu tombol. Gambar 2. Tampilan awal login Gambar 3. Tampilan saat mengecek nomor antrian JURNAL DEVICE, VOL. 12 NO 1, 32-35 ISSN 0216-9185 eISSN 2746-8984 35 Gambar 4. Tampilan nomor antrian online Dari keseluruhan prses rancang bangun telah dilakukan pengujian untuk mengetahui kevalidan dari langkah-langkah rancang bangun system antrian online pada pelayanan rumah sakit yang disajikan dalam table berikut. Tabel 1. Pengujian Program Pengambilan nomor antrian Kedua pengujian yaitu pengambian nomor antrian dan pengecekkan antrian menunjukkan hasil valid, artinya system ini dapat digunakan sesuai dengan kebutuhan masarakat dan dapat menyelesaikan permasalahan lamanya waktu mengantri dinrumah sakit. 4. PENUTUP Perancangan sistem nomer antrian online pada pelayanan rumah sakit ini berfokus kepada fungsi yang ditawarkan yaitu sebagai sistem antrian yang mudah digunakan dan membantu mengantri, mengeceknya antrian pelayanan pasien tanpa menggunakan sistem konvensional yang menggunakan kertas, dan harus ditunggu sehingga tidak efisiensi waktu. Perancangan system ini di desain standar system yang mudah digunakan. Tahap pertama membuka program kemudian terdapat 3 pilihan tombol yaitu pertama untuk mengambil nomer antrian, kedua melihat antrian, dan terakhir keluar. Hasil pengujian menunjukkan bahwa proses pengambilan nomor antrian dan pengecekkan antrian valid, sehingga system ini dapat digunakan sesuai kebutuhan. Kegiatan rancang bangun system nomor antrian online pada pelayanan rumah sakit ini dimaksudkan sebagai salah satu kebutuhan alat bantu administrasi rumah sakit, sekaligus memudahkan pasien. 5. DAFTAR PUSTAKA Hendarman Lubis, dkk. 2019. Perancangan Sistem Informasi Antrian Online Pasien RS. Seto Hasbadi menggunakan SMS Gateway Berbasis Android. Jurnal Algoritma. Sekolah Tinggi Teknoogi Garut. Vol. 12, No. 02; Hal 79-91. Sianipar dan Mangiri. 2013. MATLAB Untuk Pemrosesan Citra Digital. Bandung Informatika. Tim Penyusun Teknik Elektro Fakulitas Teknik. 2018. Modul Praktikum C++ Dasar Pemrograman Komputer. Universitas Negeri Malang Restu Setia Lugina, 2015. Rancang Bangun Multimedia Pembelajaran Dengan Berbantu Metode Explicit Instruction Untuk Mata Pelajaran Algoritma Dan Pemrograman Dasar Pada Materi Sorting Universitas Pendidikan Indonesia.
MesinAntrian Rumah Sakit - Untuk membeli mesin antrian yang cocok dengan pendanaan yang ada, 0851 0150 3799 Harga Mesin Nomor Antrian Murah; 0851 0050 3787 Spectroline Surabaya; Tema Jendela Gambar. Diberdayakan oleh Blogger.
Pemanfaatan Teknologi Informasi dapat membantu RSUD Bengkalis dalam meningkatkan kualitas pelayanan kepada pasien. Selama ini sistem antrian untuk pendaftaran pasien di RSUD Bengkalis sudah dilakukan dengan sistem terkomputerisasi, namun masih memiliki beberapa kendala, seperti 1 Waktu pelayanan ideal untuk setiap pasien mulai dari pendaftaran sampai dengan mendapatkan pelayanan kesehatan, 2 Antrian masih bersifat lokal sehingga dengan jumlah pasien yang banyak ruang tunggu pendaftaran semakin penuh oleh pasien, 3 Sistem antrian yang sudah ada belum mampu membedakan pasien yang harus dilayani terlebih dahulu karena alasan urgent dan darurat. sistem antrian yang berjalan dinilai kurang efisien. Sehingga diusulkan aplikasi antrian dengan pendekatan berbeda yaitu dengan menggunakan metode multi chanel. sistem antrian online yang mampu memberikan layanan pengambilan nomor antrian dari rumah sakit maupun dari luar rumah sakit, selain itu pasien juga dapat melihat informasi nomor antrian yang sedang berlangsung. Sistem dapat memberikan antrian dengan prioritas tinggi untuk pasien yang urgent dan darurat. Antrian prioritas pasein yang memiliki usia diatas 60 tahun, dan ibu hamil dengan kehamilan diatas 7 bulan. Sistem antrian meliputi phase bagian pendaftaran perekaman data pasien dan phase antrian di poli. Sehingga sistem antrian ini akan membantu RSUD Bengkalis dalam memberikan layanan yang cepat, efektif dan efisien. Discover the world's research25+ million members160+ million publication billion citationsJoin for free JURNAL'INOVTEK'POLBENG'-'SERI'INFORMATIKA,'VOL.'3,''NO.'2','NOVEMBER''2018''ISSN''2527-9866''Sistem Antrian Multi Channel Rumah Sakit Berbasis Web''Rezki Kurniati1, Jaroji2 Jurusan Teknik Informatika, Politeknik Negeri Bengkalis1,2 Politeknik Negeri Bengkalis, JL. Bathin Alam, Sei Alam, Bengkalis Email rezki jaroji Abstrack - Utilization of Information Technology can help Bengkalis Hospital in improving the quality of services to patients. So far, the queuing system for registering patients at Bengkalis Hospital has been carried out with a computerized system, but still has several obstacles, such as 1 Ideal service time for each patient from registration to health services, health has not been measured 2 Queues are still local, namely the patient immediately comes to the hospital, takes the queue number so that with the number of patients with a lot of waiting rooms registration is getting fuller by the patient, 3 the existing queuing system has not been able to differentiate patients who must be served first for urgent and emergency reasons. The running queuing system is considered to be less efficient, so a web-based queuing application is proposed with an approach using the multi channel method. The queuing system is made online capable of providing queue number retrieval services from hospitals and from outside the hospital, besides that patients can also see the queue number information that is in progress. The system can provide high priority queues for urgent and emergency patients. The priority queue of patients who have age above 60 years, and pregnant women with pregnancies over 7 months. The queuing system is able to solve the density of patients in the hospital. The queuing system includes the registration phase of recording patient data and the phase queue in poly, so this queuing system will help Bengkalis Hospital in providing fast, effective and efficient services. Keywords Queue, multi channel, web Intisari - Pemanfaatan Teknologi Informasi dapat membantu RSUD Bengkalis dalam meningkatkan kualitas pelayanan kepada pasien. Selama ini sistem antrian untuk pendaftaran pasien di RSUD Bengkalis sudah dilakukan dengan sistem terkomputerisasi, namun masih memiliki beberapa kendala, seperti 1 Waktu pelayanan ideal untuk setiap pasien mulai dari pendaftaran sampai dengan mendapatkan pelayanan kesehatan, kesehatan belum terukur 2 Antrian masih bersifat lokal yaitu pasien langsung datang ke rumah sakit ,mengambil nomor antrian sehingga dengan jumlah pasien yang banyak ruang tunggu pendaftaran semakin penuh oleh pasien, 3 Sistem antrian yang sudah ada belum mampu membedakan pasien yang harus dilayani terlebih dahulu karena alasan urgent dan darurat. Sistem antrian yang berjalan dinilai kurang efisien, sehingga diusulkan aplikasi antrian berbasis web dengan pendekatan menggunakan metode multi chanel. Sistem antrian dibuat secara online mampu memberikan layanan pengambilan nomor antrian dari rumah sakit maupun dari luar rumah sakit, selain itu pasien juga dapat melihat informasi nomor antrian yang sedang berlangsung. Sistem dapat memberikan antrian dengan prioritas tinggi untuk pasien yang urgent dan darurat. Antrian prioritas pasien yang memiliki usia diatas 60 tahun, dan ibu hamil dengan kehamilan diatas 7 bulan. Sistem antrian mampu memecahkan kepadatan pasien di rumah sakit. Sistem antrian meliputi phase bagian pendaftaran perekaman data pasien dan phase antrian di poli, sehingga sistem antrian ini akan membantu RSUD Bengkalis dalam memberikan layanan yang cepat, efektif dan efisien. Kata Kunci Antrian, multi kanal, web I. PENDAHULUAN Rumah Sakit merupakan instansi yang memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat. Rumah sakit dapat berupa rumah sakit swasta maupun rumah sakit yang dimiliki oleh pemerintah daerah RSUD. Sebagai instansi yang memberikan pelayanan kesahatan kepada JURNAL'INOVTEK'POLBENG'-'SERI'INFORMATIKA,'VOL.'3,''NO.'2','NOVEMBER''2018''ISSN''2527-9866''masyarakat, maka rumah sakit harus memberikan pelayanan prima. Rumah sakit dalam meberikan layanan kesehatan kepada masyarakat menjalankan banyak proses, diantaranya adalah proses pendaftaran pasien yang akan berobat. Agar proses pendaftaran ini dapat berjalan dengan tertib, rumah sakit membuat sistem antrian. Antrian adalah kejadian yang sering terjadi di tempat-tempat pelayanan umum, seperti antrian pelayanan bank, antrian terminal bis, antrian pelayanan rumash sakit dan lainnya [1]. Antrian disebabkan kebutuhan pelayanan yang melebihi kapasitas pelayanan dan fasilitas pelayanan. Situasi antrian merupakan bagian keadaan yang terjadi kegiatan operasional yang bersifat random yang didalam suatu fasilitas layanan. Pelanggan yang datang dengan waktu acak, tidak teratur dan tidak dapat segera dilayani sehingga mereka harus menunggu cukup lama. Sebuah antrian adalah kedatangan pelanggan untuk mendapatkan pelayanan, menunggu untuk dilayani jika fasilitas pelayanan server masih sibuk [1] Aturan pelayanan ini sering disebut First Come First Served FCFS atau First In First Out FIFO. FIFO merupakan suatu peraturan dimana yang akan dilayani terlebih dahulu adalah pelanggan yang datang terlebih dahulu. Contohnya dapat dilihat pada antrian di loket-loket penjualan karcis kereta api [2]. Sistem antrian pasien secara online dengan menerapkan Priority Queue untuk multi channel dijadikan alternatif solusi untuk permasalahan sistem antrian pasien di RSUD Bengkalis. Priority Queue berdasarkan aturan Elemen yang prioritasnya lebih tinggi, diproses lebih dahulu dibandingkan dengan elemen yang prioritasnya lebih rendah dan dua elemen dengan prioritas yang sama, diproses sesuai dengan urutan mereka sewaktu dimasukkan ke dalam priority queue [3]. Sedangkan multi chanel adalah banyak jalur untuk dilakukan pelayanan [4]. Penggunakan metode ini untuk menyelesaikan permasalahan antrian prioritas dan sudah banyak diterapkan pada kasus antrian di SPBU, antrian pembuatan sim seperti penelitian yang dilakukan oleh Aminah [5] dan Kurniawan [6]. II. SIGNIFIKASI STUDI A. Tinjauan Pustaka Penelitian untuk merancang sistem layanan antrian [7] sistem antrian dibuat berbasis java untuk rumah sakit umum sistem antrian yang dibuat sudah berhasil dengan rata-rata waktu eksekusi yang dibutuhkan untuk registrasi sebesar detik. Sedangkan rata - rata waktu eksekusi untuk mendapat nomor antrian via java lebih cepat detik dibandingkan via sms dan rata - rata waktu yang diperlukan untuk koneksi server ke printer adalah 1 menit detik. Penelitian Kurniawan [6] melakukan analisis sistem antrian multi-channel dan multi-phase pada commuter line single trip. Sistem antrian di stasiun Tangerang dimodelkan dan diolah dengan bantuan software Win QSB dan software simulasi ARENA. Sebanyak empat skenario dikembangkan untuk mendapatkan konfigurasi sistem layanan yang optimal menggantikan sistem existing. Penelitian ini merekomendasikan perubahan konfigurasi sistem layanan di stasiun Tangerang yang dapat menurunkan biaya sistem pelayanan. Pada layanan antrian dipenelitian feriyanto [8] salah satu unsur yang akan diterapkan yaitu Antrian Multi Channel. Permasalahan yang dihadapi yaitu penumpukan pelanggan yang terjadi setiap pagi dan sore hari di SPBU Sagan Yogyakarta. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis antrian yang terjadi dan menentukan jumlah server yang optimal. Konfigurasi sistem antrian yang diberlakukan oleh SPBU Sagan Yogyakarta dapat dinyatakan dengan notasi M/M/c. Disiplin pelayanan yang diberlakukan pada SPBU Sagan Yogyakarta adalah disiplin pelayanan First In First Out FIFO. Dari hasil penghitungan kinerja sistem antrian pada JURNAL'INOVTEK'POLBENG'-'SERI'INFORMATIKA,'VOL.'3,''NO.'2','NOVEMBER''2018''ISSN''2527-9866''SPBU Sagan Yogyakarta, apabila menggunakan 3 server akan terjadi pengurangan banyaknya rata-rata waktu yang dibutuhkan pelanggan dalam antrian sebanyak 86,92%. Pernyataan tersebut diperkuat dengan naiknya tingkat menganggur server sebesar 3,47%. Biaya total per pelanggan menggunakan 2 server pelayanan adalah dan jika menggunakan 3 server sebesar Adapun biaya operasional listrik untuk 2 server yaitu per jam sedangkan untuk 3 server adalah per jam. Berdasarkan penelitian yang dilakukan pihak SPBU Sagan Yogyakarta lebih baik mengoperasikan 3 server dibandingkan 2 server atau 4 server . B. Landasan Teori 1. Sistem Antrian Sistem antrian terdiri atau lebih pelayanan yang mana penyediaan pelayanan tersebut digunakan untuk melayani bermacam-macam jenis antar kedatangan pelanggan [9]. 2. Struktur Antrian Berdasarkan sifat proses pelayanan dalam saluran channel dan tahapan phase, saluran menunjukkan jumlah jalur atau tempat memasuki sistem pelayanan yang juga menunjukkan jumlah tempat pelayanan dimana para pelayan harus melayani sebelum pelayanan dinyatakan lengkap. Ada 4 struktur dasar proses antrian yaitu [4] 1. Satu jalur dan satu tahap pelayanan Single Channel Single Phase 2. Banyak jalur dengan satu tahap pelayanan Multi Channel Single Phase 3. Satu jalur dengan banyak tahap pelayanan Single Channel Multi Phase 4. Banyak jalur dan banyak tahap pelayanan Multi Channel Multi Phae C. Metode Penelitian Tahapan yang dilakukan dalam penelitian meliputi identifikasi masalah survey dan wawancara, Analisa masalah, pemodelan Multi Channel, simulasi antrian, perancangan, testing dan implementasi seperti terlihat pada gambar 1. Gambar 1 Metode Penelitian D. Identifikasi Masalah Pengambilan data dilakukan di RSUD Bengkalis. Melalui wawancara pasien yang sedang melakukan antri dan melakukan pengamatan proses antrian mulai dari pengambilan antrian sampai dengan pasien dilayani. E. Analisis Sistem Analisa sistem yang diusulkan untuk antrian rumah sakit, pasien dapat mengambil antrian melalui web dan antrian langsung ke rumah sakit. Antrian multi channel memiliki 5 loket pelayanan. Gambaran sistem antrian terlihat pada gambar 2. SELESAISELESAISELESAIWeb antrianpasien melihat antrian melalui mobileAntrian di rumah sakitpelayanan Pasien di layaniGambar 2. Rich picture sistem yang diusulkan [10] Identifik asi masalah wawancara, survey Perancangan dan pembuatan Sistem Use Case, Activity Diagram, Squence Diagram, Class Diagram, ERD, Rancangan Interface simulai metode dan model antrian sesuai dengan tahapan penelitian JURNAL'INOVTEK'POLBENG'-'SERI'INFORMATIKA,'VOL.'3,''NO.'2','NOVEMBER''2018''ISSN''2527-9866''1. Analisis Kelemahan Sistem a. Pasien tidak bisa memperkirakan kapan dilayani petugas b. Pasien memerlukan dua kali antrian untuk mendapatkan pelayanan Poli yang dituju. c. Pada saat di poli pasien tidak mendapatkan nomor antrian sehingga menyebabkan kekeliruan pada saat pemanggilan. 2. Analisis Kebutuhan Sistem a. Untuk memudahkan waktu perkiraan mendapatkan layanan petugas maka dibutuhkan informasi nomor antrian yang sedang dilayani b. Dibutuhkan database terpadu untuk penyimpanan data pasien guna memudahkan pasien dalam hal antrian. c. Dibutuhkan teknologi untuk antrian pendaftaran pasien. F. Perancancangan Basis Data Berikut tabel yang di rancang untuk sistem antrian, tabel Data_pasien untuk menyimpan identitas pasien. Tabel_petugas digunakan untuk menyimpan identitas petugas. Tabel_Poli menerangkan Nama Poli dan nomor Poli. Tabel Antrian berisikan nomor antrian dan siapa yang melakukan antrian. Tabel Dokter menyimpan identitas Dokter. Berikut secara berurut tabel yang di rancang tabel I sampai dengan tabel 5. Nama Tabel Data_Pasien TABEL I STRUKTUR TABEL DATA PASIEN Nama Tabel Petugas TABEL II STRUKTUR TABEL PETUGAS Nama Tabel Poli TABEL III STRUKTUR TABEL POLI Nama Tabel Antrian TABEL IV STRUKTUR TABEL ANTRIAN Nama Tabel Dokter TABEL V STRUKTUR TABEL DATA DOKTER G. Pemodelan Sistem Gambaran sistem yang dibuat digambarkan menggunakan Unified Model Language melalui beberapa tahapan. 1. Use Case Sistem memiliki dua aktor yaitu pasien dan Server. Server yang dimaksudkan adalah petugas diloket antrian. Pengambilan antrian melalui web dan mesin antrian yang berada di Rumah sakit. Sistem dapat dilihat pada gambar 3. JURNAL'INOVTEK'POLBENG'-'SERI'INFORMATIKA,'VOL.'3,''NO.'2','NOVEMBER''2018''ISSN''2527-9866''Gambar 3 Usecase diagram sistem yang diusulkan 2. Activity Diagram Diagram aktifitas dari pengguna pengambilan antrian yang langsung ke rumah sakit terlihat pada gambar 4. Gambar 4 Activity diagram ambil antrian di mesin lokal Selain di rumah sakit nomor antrian bisa diambil melalui web, seperti terlihat pada gambar 5. Gambar 5 Activity diagram ambil nomor antrian di web Pasien yang sudah mengambil nomor antrian dapat melihat data antrian gambar 6. Gambar 6 Activity diagram menampilkan list antrian di layar Nomor antrian yang berlangsung di panggil dari admin. Seperti gambar 7. JURNAL'INOVTEK'POLBENG'-'SERI'INFORMATIKA,'VOL.'3,''NO.'2','NOVEMBER''2018''ISSN''2527-9866''Gambar 7 Activity diagram memanggil nomor antrian Data pasien di input ke sistem seperti pada gambar 8. Gambar 8 Activity diagram input data pasien III. HASIL DAN PEMBAHASAN Untuk tampilan Admin memiliki 4 menu yaitu menu tampilan, data master, data antrian, rekap data dan menu data master memiliki sub menu yaitu data doker, data pegawai, data pasien dan data poli. Menu tampilan utama memiliki pemberitahuan jumlah data yang ada di admin, berapa jumlah pasien, pegawai, dokter dan jumlah poli gambar 4. Form registrasi pasien terlihat pada gambar 5. Gambar 6 menjelaskan informasi antrian yang sedang berlangsung. Gambar 4 Tampilan web bagian Admin Gambar 5 Tampilan Ambil Antrian Gambar 6 Halaman Antrian IV. KESIMPULAN Berdasarkan hasil dari analisis dan tahapan pengujian dapat disimpulkan hal-hal berikut a. Prioritas antrian akan terjadi jika ada pasien yang menginput usia diatas 60 tahun, Ibu hamil dengan usia kehamilan diatas 7 bulan. b. Agar sistem berjalan dengan baik maka dibutuhkan database riwayat pasien. Guna mempercepat proses pengiriman data dari tempat layanan antrian ke poli yang dituju. c. Pengambilan antrian menggunakan web dapat digunakan untuk satu kali antri. Waktu pengambilan maksimal satu jam sebelum kedatangan UCAPAN TERIMA KASIH Terimaksih diucapkan kepada DPRM Kemenristekdikti, P3M politeknik Negeri Bengkalis dan semua pihak yang telah membantu terlaksananya penelitann ini JURNAL'INOVTEK'POLBENG'-'SERI'INFORMATIKA,'VOL.'3,''NO.'2','NOVEMBER''2018''ISSN''2527-9866''REFERENSI [1] Gaveni, R., dan Wardati., 2013 Pembuatan Sistem Antrian Pelayanan Masyarakat Pada Dinas Kepndudukan Dan Pencatatan Sipil Kabupaten Pacitan. Indonesian Jurnal On Computer Science Speed IJCSS 19 FTI UNSA 112, 1979-9330 [2] Robiati., P. 2015 “Analisis Sistem Antrian Seri Pada Fasilitas Pelayanan Kesehatan Dan Optimalisasinya”. Universitas Negeri Semarang. [3] Goodrich, Tamassia, R., Data Structures and Algorithms in Java Fifth Edition International Student Version Department of Computer Science University of California, Irvine, John Willey & Son 2011. [4] Mulyono, S. 1996, Teori Pengambilan Keputusan. Jakarta Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia; . [5] Aminah, S., Aritonang, M., dan Sulistianingsih, E., 2015, Analisis Antrian Multi Channel Multi Phase Pada Antrian Pembuatan Surat Izin Mengemudi Dengan Model Antrian M/M/C Buletin Ilmiah Mat. Stat. dan Terapannya Bimaster Volume 04, No. 2 2015, hal 127 – 134. [6] Kurniawan, A., Dwitama, F., Felicia., J., Nico., dan Marpaung, B., 2016, Analisis Sistem Antrian Multi-Channel Dan Multi-Phase Pada Commuter Line Single Trip, Jurnal teknik dan Ilmu Komputer. [7] Fridatama, N., Budikarso, A., dan Yuliana., M. 2011 Rancang Bangun Sistem Layanan Antrian Rumah Sakit Berbasis Java Institut Teknologi Sepuluh Nopember. [8] Feriyanto., 2016, Optimasi Pelayanan Antrian Multhi Channel M/M/c pada Station Pengisian Bahan Bakar Umum SPBU Segan Yogyakarta, Skripsi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam , UNY [9] Silaban., dan Zulfin., M. 2014. Analisa Kinerja Sistem Antrian M/M/1, Univeristas Sumatra Utara, 73, 165-170. [10] Kurniati, R dan Jaroji, 2018, Perancangan Aplikasi Antrian Pasien Di Rumah Sakit Menggunakan Metode Fast, Seminar Nasional Industri dan Teknologi, Politeknik Negeri Bengkalis. ... x ij merupakan kriteria antrian ke-i i=1,2..,n terhadap pengantri ke-j j=1,2,..,m Dalam paper terdapat sepuluh 10 kriteria yakni Faktor Risiko Penyakit F, Biaya Perawatan B, Tenaga Medis T, Peralatan Kesehatan P, Kunjungan Pertama atau setelahnya K, Jarak Domisili Pasien dengan Rumah Sakit JD, Usia U, Jenis Kelamin JK, Jumlah pasien yang dilayani di unit yang dituju J dan Keputusan Pimpinan KP [23], [24], [25], [26], [27], [28]. ...... Pengukuran kinerja dilanjutkan untuk mengetahui urutan prioritas antrian dari empat 4 orang yang akan dilayani dalam antrian dengan melibatkan lima 5 orang pengambil keputusan termasuk di dalamnya adalah pimpinan dari manajemen antrian ini [23], [24], [29], [30]. Sebelum dilakukan proses normalisasi, langkah pertama yang harus dilakukan adalah membuat matrik rating kinerja dimana setiap pengambil keputusan DM menaksir preferensi suatu bobot kriteria untuk menentukan tingkat prioritas. ...Layanan sistem antrian di di Rumah Sakit mengalami masalah bahwa antrian layanan lebih lama dari pada pelayanan kesehatanya sendiri. Atas dasar hal tersebut dibutuhkan sebuah model yang mampu memberikan layanan antri yang tepat sasaran dan memberikan rasa keadilan kepada pengantri. Dalam paper ini digunakan 10 kriteria untuk menentukan prioritas antrian yakni Faktor Risiko Penyakit, Biaya Perawatan, Tenaga Medis, Peralatan Kesehatan, Waktu tunggu, Jarak Domisili Pasien, Usia, Jenis Kelamin, Jumlah pasien yang dilayani diunit yang dituju dan Keputusan Pimpinan. Ke-10 kriteria ini agar diperoleh hasil yang lebih objektif dikombinasikan dengan Group Decision Making Tipe 2 GDM2 dan metode entropy untuk mengevaluasi antrian model Multiple Channel Model M/M/s. Jumlah loket layanan sangat berpengaruh terhadap jumlah antrian dan waktu layanan. Kesimpulan yang didapat bahwa menambah jumlah loket layanan sebanyak dua kali lipat dari akan memangkas 1/2 dari jumlah orang yang dilayani per-satuan waktu pada setiap jalur antrian terutama direntang waktu antara jam wib wib. Selain itu berdasarkan penilaian Decision Maker DM dalam kelompok pengambil keputusan, kriteria biaya adalah faktor paling penting atau kritis ketika memberikan prioritas layanan diikuti dengan kriteria keputusan pimpinan dan faktor risiko penyakit. Penambahan kategori-kategori penyakit yang berbahaya dalam sistem antrian dapat membuat sistem ini menjadi lebih baik. Agustin Elvita LollyABSTRAK Antri merupakan suatu kegiatan yang dilakukan di tempat-tempat tertentu dimana sekumpulan orang harus mematuhi urutan mendapat giliran memperoleh kesempatan atau barang tertentu. Dimana kegiatan ini kerap kali tidak disenangi dan dapat menghabiskan banyak waktu bagi Sebagian orang. Maka dari itu, diperlukan sebuah solusi IT Information Technology mengatasi kerugian yang ditimbulkan pada saat mengambil ataupun menunggu antrian, salah satunya adalah teknologi berbasis Website. Tujuan Literature Review ini adalah melihat pengaruh solusi IT berbasis Website dalam menangani permasalahan dalam Sistem Antrian Seri Pada Fasilitas Pelayanan Kesehatan Dan OptimalisasinyaP RobiatiRobiati., P. 2015 "Analisis Sistem Antrian Seri Pada Fasilitas Pelayanan Kesehatan Dan Optimalisasinya".Data Structures and Algorithms in Java Fifth Edition International Student Version Department ofM T GoodrichR TamassiaGoodrich, Tamassia, R., Data Structures and Algorithms in Java Fifth Edition International Student Version Department of Computer Science University of California, Irvine, John Willey & Son Pengambilan Keputusan. Jakarta Fakultas Ekonomi Universitas IndonesiaS MulyonoMulyono, S. 1996, Teori Pengambilan Keputusan. Jakarta Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia;.Analisis Sistem Antrian Multi-Channel Dan Multi-Phase Pada Commuter Line Single TripA KurniawanF DwitamaFeliciaNicoB Dan MarpaungKurniawan, A., Dwitama, F., Felicia., J., Nico., dan Marpaung, B., 2016, Analisis Sistem Antrian Multi-Channel Dan Multi-Phase Pada Commuter Line Single Trip, Jurnal teknik dan Ilmu Aplikasi Antrian Pasien Di Rumah Sakit Menggunakan Metode Fast, Seminar Nasional Industri dan TeknologiKurniatiKurniati, R dan Jaroji, 2018, Perancangan Aplikasi Antrian Pasien Di Rumah Sakit Menggunakan Metode Fast, Seminar Nasional Industri dan Teknologi, Politeknik Negeri Bengkalis.
Aman karena server untuk SIMRS disimpan langsung di rumah sakit Mitra. Aktifitas front office yang meliputi pendaftaran, antrian dan pencatatan data pasien lebih mudah dan lebih cepat dilakukan. Manajemen persediaan obat & manajemen SDM rumah sakit lebih mudah dikerjakan. Laporan keuangan & akuntansi tidak ribet lagi sudah otomatis.
Antrian adalah suatu garis tunggu oleh satu atau lebih pelanggan dalam suatu sistem untuk mendapatkan pelayanan. Pelanggan pada antrian rawat jalan rumah sakit adalah pasien sedangkan layanannya adalah pendaftaran dan layanan medis. Masalah utama yang terjadi pada layanan rawat jalan rumah sakit dilihat dari hasil observasi pada RSUD Sultan Syarif Mohaman Alkadrie yaitu waktu yang dihabiskan pasien sangat lama, mulai dari pendaftaran hingga mendapatkan layanan medis oleh dokter yang bersangkutan. Pada model antrian rumah sakit tersebut, waktu tunggu paling banyak dihabiskan pasien untuk menunggu mendapatkan pelayanan medis. Model antrian baru yang dibangun adalah M/D/n FCFS/∞/∞, di mana setelah melakukan analisis yang mendalam terhadap kebutuhan sistem antrian di rumah sakit dapat membantu pasien untuk memantau jalannya antrian tanpa harus menunggu di rumah sakit. Implementasi model antrian pada website membuktikan bahwa waktu tunggu pasien selama 2 jam saat observasi awal dapat berkurang hingga mencapai 1 menit. Uji sistem terhadap aplikasi yang dibangun pada penelitian ini dilakukan dengan UAT User Acceptance Test dan blackbox. Pengujian blackbox dilakukan untuk menguji input dan output pada sistem dan seluruh hasilnya sesuai. Pengujian UAT secara keseluruhan mendapatkan respon sangat baik. Discover the world's research25+ million members160+ million publication billion citationsJoin for free JEPIN Jurnal Edukasi dan Penelitian Informatika ISSNe 2548-9364 / ISSNp 2460-0741 Vol. 6 No. 2 Agustus 2020 Submitted 17-07-2019; Revised 04-08-2020; Accepted 24-08-2020 Model Antrian Pendaftaran Pasien Rawat Jalan pada Rumah Sakit Studi Kasus di RSUD Sultan Syarif Mohammad Alkadrie Pontianak Adetya Pratiwi1, Eva Faja Ripanti2, Anggi Srimurdianti Sukamto3 Jurusan Informatika Fakultas Teknik Universitas Tanjungpura Jl. Prof Dr H. Hadari Nawawi, Kota Pontianak, 78115 adetyapratiwisc1 evaripanti anggidianti Antrian adalah suatu garis tunggu oleh satu atau lebih pelanggan dalam suatu sistem untuk mendapatkan pelayanan. Pelanggan pada antrian rawat jalan rumah sakit adalah pasien sedangkan layanannya adalah pendaftaran dan layanan medis. Masalah utama yang terjadi pada layanan rawat jalan rumah sakit dilihat dari hasil observasi pada RSUD Sultan Syarif Mohaman Alkadrie yaitu waktu yang dihabiskan pasien sangat lama, mulai dari pendaftaran hingga mendapatkan layanan medis oleh dokter yang bersangkutan. Pada model antrian rumah sakit tersebut, waktu tunggu paling banyak dihabiskan pasien untuk menunggu mendapatkan pelayanan medis. Model antrian baru yang dibangun adalah M/D/n FCFS/∞/∞, di mana setelah melakukan analisis yang mendalam terhadap kebutuhan sistem antrian di rumah sakit dapat membantu pasien untuk memantau jalannya antrian tanpa harus menunggu di rumah sakit. Implementasi model antrian pada website membuktikan bahwa waktu tunggu pasien selama 2 jam saat observasi awal dapat berkurang hingga mencapai 1 menit. Uji sistem terhadap aplikasi yang dibangun pada penelitian ini dilakukan dengan UAT User Acceptance Test dan blackbox. Pengujian blackbox dilakukan untuk menguji input dan output pada sistem dan seluruh hasilnya sesuai. Pengujian UAT secara keseluruhan mendapatkan respon sangat baik. Kata kunci— antrian, model, poli rawat jalan, rumah sakit, waktu tunggu. I. PENDAHULUAN Antrian adalah suatu garis tunggu oleh satu atau lebih pelanggan dalam suatu sistem untuk mendapatkan pelayanan [9]. Antrian sangat beragam dan dapat dianalisis berdasarkan ciri dan karakteristik, di antaranya yaitu karakteristik pelaku antrian, karakteristik pelayanan, dan karakteristik kedatangan. Karakteristik pelaku antrian antara lain First Come First Serve FCFS, Last-In First-Out LIFO, Service in Random Order SRO, Priority Service PS, dan General Service Discipline GD. Karakteristik pelayanan merupakan ciri yang terkait dengan design sistem antrian dan penyebaran waktu pelayanan. Desain sistem antrian antara lain Single Channel dan Multiple Channel. Distribusi atau penyebaran waktu pelayanan dapat diperkirakan menggunakan distribusi peluang eksponensial. Karakteristik kedatangan dibagi menjadi tiga yaitu populasi kedatangan, perilaku kedatangan dan pola kedatangan [3]. Karakteristik antrian di suatu tempat didasarkan oleh kebijakan sistem operasional yang berlaku. Teori dan karakteristik antrian dapat ditemukan penerapannya pada berbagai industri, khususnya yang bergerak dibidang pelayanan dan jasa. Bidang pelayanan tersebut misalnya antrian kendaraan pada pom bensin, antrian pelanggan pada kasir, antrian nasabah pada teller bank, hingga antrian pasien pada rumah sakit. Karakteristik antrian pasien yang berlaku di RSUD Sultan Syarif Mohamad Alkadrie Pontianak yaitu pelayanan dapat diberikan setelah pasien mendaftarkan diri dan mendapatkan nomor antrian pada jam yang telah ditentukan. Selanjutnya, pelayanan pasien baru akan dimulai setelah dokter praktek yang bersangkutan hadir dan dimulai dari antrian pertama hingga antrian akhir yang mendaftar pada poli masing-masing. Berdasarkan deskripsi tersebut, karakteristik antrian yang diterapkan adalah First Come First Serve FCFS yang artinya pasien yang lebih dulu datang sampai, akan lebih dulu dilayani keluar. Umumnya, karakteristik pelayanan yang diterapkan di rumah sakit adalah Multi Channel, yaitu antrian dapat memasuki beberapa sistem pelayanan berdasarkan keluhan serta penyakit yang diderita pasien yang bersangkutan. Namun, karakteristik pelayanan eksisting yang berlaku di RSUD Sultan Syarif Mohamad Alkadrie Pontianak berupa Single Channel, jalur antrian hanya dilayani secara tunggal berupa pelayanan pemeriksaan pada poliklinik rawat jalan. Secara garis besar, sistem antrian yang berlaku di RSUD Sultan Syarif Mohamad Alkadrie Pontianak JEPIN Jurnal Edukasi dan Penelitian Informatika, Vol. 6, No. 2, Agustus 2020 Korespondensi Adetya Pratiwi cenderung tidak efektif karena menuntut pasien untuk menjalani waktu tunggu antrian yang cukup lama, yang terlihat dari dimulainya antrian sejak waktu pengambilan nomor antrian yang dimulai bahkan sebelum dokter tiba, serta dari sistem pelayanan Single Channel meskipun pasien yang mendaftar terdiri atas berbagai poliklinik yang berbeda. Selain disebabkan oleh tidak efektifnya sistem antrian eksisting yang berlaku di RSUD Sultan Syarif Mohamad Alkadrie Pontianak, antrian pada rumah sakit secara keseluruhan memerlukan perhatian khusus. Hal ini mengingat karakteristik orang yang melakukan antrian, yaitu orang yang sedang sakit. Kegiatan menunggu antrian yang berkepanjangan lebih berdampak negatif bagi pasien yang kondisi fisiknya sedang tidak maksimal. Hal ini diperparah dengan adanya kemungkinan penularan penyakit oleh sesama pasien di ruang tunggu, khususnya penyakit yang dapat ditularkan melalui udara, misalnya penyakit influenza dan tuberkulosis. Di lain sisi, waktu tunggu untuk setiap antrian juga tidak dapat disamaratakan. Pemeriksaan oleh tim medis dapat berlangsung cepat maupun lambat tergantung pada kondisi pasien. Akibatnya, pasien tidak memiliki gambaran mengenai waktu tunggu yang dapat dialokasikannya untuk beristirahat di tempat selain ruang tunggu sembari menunggu antrian berjalan. Karakteristik pelaku antrian maupun durasi antrian di rumah sakit pada umumnya, serta minimnya efisiensi sistem antrian yang mungkin diterapkan di rumah sakit lainnya selain RSUD Sultan Syarif Mohamad Alkadrie Pontianak menimbulkan pemikiran untuk melakukan perancangan model antrian yang dapat diimplementasikan untuk menunjang operasional rumah sakit. Implementasi dapat dilakukan pada sistem berbasis website agar memudahkan akses pasien saat mendaftar serta membantu meningkatkan pelayanan poli rawat jalan rumah sakit. II. URAIAN PENELITIAN A. Teori Antrian Antrian adalah suatu garis tunggu oleh satu atau lebih pelanggan dalam suatu sistem untuk mendapatkan pelayanan [5]. Sistem antrian memiliki tiga karakteristik, antara lain karakteristik antrian, karakteristik kedatangan, serta karakteristik pelayanan [3]. 1 Karakteristik Kedatangan Karakteristik kedatangan dapat terdiri dari Ukuran atau populasi kedatangannya yaitu terbatas atau tidak terbatas. Perilaku kedatangan dapat dilihat dari pelanggan yang tetap menunggu hingga mendapatkan pelayanan dan tidak berpindah antrian atau pelanggan yang menolak dan keluar dari antrian. Pola kedatangan pelanggan yang mengantri setiap waktunya dapat diperkirakan dengan distribusi peluang yaitu Poisson di mana setiap kedatangan tidak saling berhubungan satu sama lain dan waktu antar kedatangan hampir sama. 2 Karakteristik Antrian karakteristik antrian atau disiplin pelayanan adalah aturan untuk pelanggan yang akan mendapatkan pelayanan dalam sebuah batisan antrian. Aturan sering digunakan dalam sebuah model yaitu aturan First Come First Serve FCFS yaitu pelanggan yang pertama masuk akan dilayani lebih dulu. Aturan lainnya yaitu Last-In, First-Out LIFO, Priority Service PS, Service in Random Order SRO, dan General Service Discipline GD. 3 Karakteristik Pelayanan karakteristik pelayanan memiliki empat jenis pelayanan yang menggambarkan desain sistem antrian antara lain Single Channel atau sistem antrian jalur tunggal, Multiple Channel atau sistem antrian jalur berganda. B. Notasi Model Antrian Notasi yang digunakan pada model antrian yaitu Notasi Kendall yang dikemukakan oleh Kendall dan dituliskan dalam notasi a / b / c. Lee kemudian menambahkan simbol d, e dan f sehingga notasi berubah menjadi a / b / c / d / e / f dan disebut sebagai notasi Kendall-Lee, sehingga karakteristik suatu antrian dapat dituliskan dalam notasi a / b / c d / e / f . Keterangan a= distribusi antar kedatangan b= distribusi waktu pelayanan c= jumlah channel atau saluran pelayanan d= disiplin pelayanan e= kapasitas sistem f= besarnya populasi masukan / populasi pelanggan TABEL I SIMBOL-SIMBOL PADA NOTASI KENDALL-LEE Distribusi antar kedatangan atau waktu pelayanan yaitu distribusi Poisson atau saling bebas. Distribusi antar kedatangan atau waktu pelayanan tetap / konstan Distribusi antar kedatangan atau waktu pelayanan memiliki distribusi umum Disiplin-disiplin pelayanan Dituliskan dalam angka atau keterangan finite dan infinite C. System Development Life Cycle SDLC System Development Life Cycle SDLC adalah sebuah siklus pengembangan sistem yang memiliki beberapa tahap antara lain, perencanaan, analisis, perancangan, implementasi, dan perawatan maintenance [15]. D. Pengujian Perangkat Lunak Pengujian perangkat lunak adalah proses menjalankan dan mengevaluasi sebuah perangkat lunak secara manual JEPIN Jurnal Edukasi dan Penelitian Informatika, Vol. 6, No. 2, Agustus 2020 Korespondensi Adetya Pratiwi maupun otomatis untuk menguji apakah perangkat lunak sudah memenuhi persyaratan atau belum [2]. Pengujian dilakukan dengan dua metode yaitu pengujian blackbox dan User Acceptance Test UAT. III. METODOLOGI PENELITIAN A. Metodologi Penelitian Metodologi penelitian adalah perencanaan penelitian yang akan dilakukan sepanjang proses riset. Proses tersebut dijelaskan pada Gambar 1. Proses dan alur penelitian ini dilakukan dengan SDLC. Gambar. 1 Metodologi penelitian Metodologi penelitian memiliki tiga tahap dan dibantu dengan metode masing-masing. Analisis awal dilakukan dengan studi literatur dan observasi awal, perancangan dilakukan untuk merancang model yang akan dibangun serta penerapan yang dilakukan dengan implementasi koding dan pengujian sistem yang telah dibangun. 1 Analisis Awal Analisis awal dilakukan melalui studi literatur dan observasi awal. Studi literatur dilakukan untuk mendapatkan pemahaman tentang teori antrian, serta membaca penelitian-penelitian terkait. Observasi awal dilakukan pada RSUD Sultan Syarif Mohammad Alkadrie Pontianak. Observasi dilakukan sebanyak 3 kali pada hari yang berbeda, yaitu pada tanggal 29 Oktober 2018 terhadap Poli Bidan dan Kandungan, Poli Mata, Poli Bedah, Poli Saraf, Poli Anak, dan Poli THT-KL. Observasi kedua pada 1 November 2018 terhadap Poli Bidan dan Kandungan, Poli Mata, Poli Syaraf, Poli Anak, Poli THT-KL dan Poli Gigi. Observasi awal juga menghasilkan diidentifikasinya model antrian baru yang tepat dan dapat membantu memperbaiki model antrian yang sudah berjalan pada antrian poli rawat jalan rumah sakit. 2 Perancangan Perancangan sistem dilakukan berdasarkan analisis awal dan akan dimasukkan pada model antrian baru dengan tepat, dilanjutkan dengan perancangan arsitektur sistem dan database untuk diimplementasikan pada sistem. Perancangan sistem dituliskan dalam Unified Modeling Language UML. 3 Penerapan Penerapan model yang telah dirancang diimplementasikan pada sistem dalam sebuah sistem berbasis website. Sistem yang telah diimplementasikan pada website akan diuji dengan pengujian blackbox dan User Acceptance Test UAT. B. Hasil Analisis Awal Sistem Antrian Analis awal yang dilakukan dengan cara observasi pada RSUD Sultan Syarif Mohammad Alkadrie untuk mendapatkan sistem yang berjalan, yaitu proses pelayanan rawat jalan yang terjadi. Proses pelayanan pasien pada rawat jalan yaitu pendaftaran pasien, proses pasien menunggu layanan medis, dan proses pelayanan pasien. Hasil analisis sistem berjalan dapat dilihat pada Gambar 2 berikut Gambar. 2 Gambaran awal sistem yang sedang berjalan Observasi dilanjutkan dengan menghitung waktu pelayanan medis terhadap 10 pasien pertama pada setiap poli rawat jalan sebagai sample. Hasil observasi menunjukkan bahwa pasien mendaftar pada loket pendaftaran yang dimulai dari pukul dan ditutup pada pukul pada hari yang sama, saat loket ditutup pasien tidak dapat mendaftar dan harus kembali keesokan harinya. Banyak pasien yang mencoba untuk datang lebih awal agar untuk mendapatkan nomor antrian secepat mungkin dan terjadi penumpukan sebelum pendaftaran dimulai. Pasien yang telah mendaftar selanjutnya mengantri untuk dilayani sesuai urutan kedatangan dan setiap poli. Poli-poli rawat jalan memiliki satu ruang pelayanan. Deskripsi tersebut menggambarkan distribusi kedatangan pelanggan saling lepas, waktu pelayanan pendaftaran setiap harinya tetap, jumlah saluran pelayanan tunggal atau single channel, disiplin antrian yang berjalan menggunakan disiplin antrian First Come First Serve FCFS, kapasitas sistem dan populasi pelanggan terbatas. Model antrian yang berjalan dapat dituliskan dalam notasi Kendall-Lee yaitu M/D/1 FCFS/F/F. Masalah pada antrian yang berjalan yaitu rata-rata pasien yang ingin mendaftar harus datang lebih awal dari jam pendaftaran yang telah ditentukan, kondisi tersebut tidak kondusif untuk diterapkan kepada pasien yang pada dasarnya tidak dalam kondisi yang sehat. Pasien juga harus menunggu presensi dokter sebelum mendapatkan pelayanan medis selama kurang lebih 2 jam setelah pendaftaran. Hasil observasi juga menunjukkan JEPIN Jurnal Edukasi dan Penelitian Informatika, Vol. 6, No. 2, Agustus 2020 Korespondensi Adetya Pratiwi bahwa antrian antar pasien bukan masalah utama karena rata-rata hanya memakan waktu kurang dari 10 menit antar pasien. Masalah dapat disimpulkan terjadi pada saat proses pasien mengantri pada pendaftaran pasien hingga proses pasien menunggu layanan medis pada poli rawat jalan yang bersangkutan di mana pasien harus menunggu selama kurang lebih 3 jam. Untuk membantu jalannya model antrian, maka harus dibangun sebuah sistem baru yang dapat mengurangi masalah yang terjadi dalam hal pendaftaran dan pemantauan antrian yang berjalan, agar pasien yang sedang dalam kondisi tidak baik dapat lebih nyaman sebelum menerima pelayanan di poli-poli rawat jalan rumah sakit. C. Perancangan Pengujian Sistem Uji sistem dilakukan dengan User Acceptance Test UAT dan pengujian blackbox. 1 Pengujian Blackbox Pengujian blackbox pada penelitian ini bertujuan untuk memeriksa apakah sistem yang dibangun dapat berjalan dengan baik. Proses pengujian dilakukan dengan beberapa perintah pada sistem, kemudian memastikan bahwa sample data yang dimasukkan sebagai input akan menghasilkan output yang sesuai dengan skenario yang diinginkan. TABEL II SKENARIO PENGUJIAN BLACKBOX 2 User Acceptance Test UAT User Acceptance Test UAT dilakukan terhadap pengguna sistem dan menghasilkan sebuah dokumen hasil uji untuk membuktikan bahwa sistem yang dibangun sudah diterima dan memenuhi kebutuhan. Pada pengujian ini UAT dilakukan dengan kuesioner. Kuesioner adalah teknik yang dilakukan untuk mengumpulkan data dengan cara memberi daftar pernyataan atau pertanyaan terhadap responded [11]. Pengujian dilakukan dengan menyebarkan kuesioner berisi 9 pernyataan kepada 30 responden. Kriteria responden yang dipilih yaitu harus pernah mendaftar dan mendapat pelayanan dari poli-poli rawat jalan rumah sakit. Responden akan terlebih dahulu mencoba aplikasi untuk dapat mengetahui kapabilitas dan kelancaran jalannya aplikasi. Kuesioner pada pengujian ini terdiri dari tiga aspek yaitu aspek kemudahan akses, aspek fungsionalitas, dan aspek komunikasi visual. TABEL III SKOR PENILAIAN KUESIONER PENGUJIAN Sangat mudah/ sangat menarik/ sangat membantu Cukup mudah/ cukup menarik/ cukup membantu Tidak mudah/ tidak menarik/ tidak membantu Sangat tidak mudah/ sangat tidak menarik/ sangat tidak membantu Hasil kuesioner yang telah dirangkum berdasarkan aspek-aspek pengujian tersebut akan dihitung jumlah dan persentase % dari tanggapan seluruh responden. IV. HASIL DAN PERANCANGAN Tahapan penelitian yang telah dilakukan dan hasilnya dapat dilihat pada Gambar 4 berikut Gambar. 3 Hasil tahapan penelitian A. Perancangan Konseptual Tahapan analisis awal yang telah diuraikan pada section metodologi penelitian dilanjutkan dengan tahapan perancangan konseptual yang dilakukan dengan Unified Modeling Language UML yang terdiri dari class diagram yang digunakan untuk menggambarkan perancangan struktur kelas-kelas yang terlibat dalam sistem dan hubungannya antara satu dengan yang lain. Use case diagram digunakan untuk menggambarkan pemodelan untuk kegiatan sistem dan mempresentasikan interaksi antara satu atau lebih aktor dengan sistem yang dibangun serta untuk mengetahui fungsi apa yang sudah ada di dalam sebuah sistem dan siapa saja yang berhak menggunakan fungsi-fungsi itu. Activity diagram untuk menggambarkan alur kerja pada sistem yang bertujuan untuk melihat alur proses sistem secara bertahap. Perancangan dilanjutkan dengan membuat database yang sesuai untuk mengimplementasikan model antrian pada sistem berbasis website. B. Perancangan Arsitektur Sistem JEPIN Jurnal Edukasi dan Penelitian Informatika, Vol. 6, No. 2, Agustus 2020 Korespondensi Adetya Pratiwi Berdasarkan perancangan sistem yang telah dibuat, maka arsitektur sistem yang akan dibangun dapat dilihat pada Gambar 5. Gambar. 4 Rancangan arsitektur sistem Sistem memiliki dua aktor yang terlibat, yaitu admin dan pasien. Pasien dapat menginputkan data pendaftaran untuk mendaftar pada poli rawat jalan yang diinginkan dan mendapatkan informasi pendaftaran berupa nomor antrian dan informasi dokter yang bersangkutan. Sedangkan admin dapat mengelola data dan informasi pada setiap poli rawat jalan. C. Model Antrian Baru yang Dibangun Model antrian baru yang dibangun pada sistem berbasis website dapat menerima pelanggan yang tetap dibatasi sesuai dengan jam operasional rumah sakit. Jumlah channel atau saluran pelayanan menjadi lebih banyak, yang sebelumnya Single Channel berubah menjadi Multiple Channel. Kapasitas sistem dan populasi pelanngan yang sebelumnya terbatas dapat berubah menjadi tidak terbatas karena seluruhnya ditangani oleh sistem, sedangkan disiplin pelayanan tetap menggunakan aturan First Come First Serve FCFS karena pasien harus tetap dalam antrian. Model antrian berjalan dengan notasi M/D/1 FCFS/F/F diubah menjadi M/D/n FCFS/∞/∞ pada sistem baru yang dibangun. D. Hasil Antarmuka Sistem Antarmuka sistem terdiri dari antarmuka beranda, antarmuka register, antarmuka login, dan antarmuka untuk masing-masing user yaitu pasien, admin poli, dan superadmin. Antarmuka pasien terdiri dari halaman menu daftar poli, halaman pasien memilih poli, halaman pemantauan antrian dan halaman profil pasien. Antarmuka superadmin terdiri dari halaman kelola data user, dokter dan poli. Antarmuka admin poli terdiri dari halaman menu loket poli dan dan halaman daftar riwayat pendaftaran poli. Gambar. 5 Antarmuka daftar poli rawat jalan Gambar. 6 Antarmuka pemantauan antrian E. Analisis Hasil Implementasi Hasil analisis awal yang dilakukan sebelumnya dengan observasi menunjukkan bahwa waktu yang dihabiskan pasien dari proses pendaftaran hinga mendapatkan layanan medis yaitu selama 2 jam, sedangkan setelah diimplementasikan pada website dilakukan simulasi pendaftaran oleh beberapa user untuk menhitung waktu yang dihabiskan pasien atau calon pasien. Hasil perhitungan waktu yang diperoleh yaitu hanya selama 1 menit dari user mendaftar hingga mendapatkan nomor antrian. Hal ini membuktikan bahwa sistem baru yang dibangun mereduksi waktu tunggu pasien dengan sangat efisien. F. Hasil Pengujian Pengujian pada aplikasi pendaftaran dan pemantauan antrian rumah sakit dilakukan dengan 2 pengujian, yaitu pengujian blackbox untuk mengetahui hasil output sistem dan memeriksa fungsional dari sistem, serta User Acceptance Test UAT dengan menggunakan kuesioner untuk mengetahui feedback langsung dari 30 pengguna aplikasi yang dapat menilai berjalannya aplikasi sesuai dengan kebutuhan pasien dan mengetahui tingkat keberhasilan sistem yang dibangun. 1 Pengujian Blackbox Pengujian blackbox dilakukan terhadap spesifikasi fungsional dari sistem, kondisi input program berdasarkan yang dilihat, dan kesesuain output yang dihasilkan. Pengujian input data dilakukan pada aktivitas log in user dan serta proses keloa data user, dokter dan poli saat masuk sebagai superadmin. Berdasarkan seluruh pengujian blackbox yang dilakukan, JEPIN Jurnal Edukasi dan Penelitian Informatika, Vol. 6, No. 2, Agustus 2020 Korespondensi Adetya Pratiwi user mencoba untuk memasukkan seluruh input kosong dan salah satu data input kosong, maka sistem makan mengeluarkan pesan kesalahan dan data tidak dapat disimpan. Dengan demikian, sistem dapat menangani data tersebut sesuai dengan yang diharapkan. 2 User Acceptance Test User Acceptance Test UAT dilakukan terhadap 30 orang responden yang mencoba aplikasi untuk memberikan tanggapan atas pernyataan yang tersedia. 30 orang responden memiliki kriteria yaitu merupakan orang-orang yang pernah mendaftar dan mendapatkan pelayanan dari poli rawat jalan rumah sakit. Kuesioner disebarkan secara online melalui google form, dengan responden harus mengisi data diri seperti nama, umur, pekerjaan untuk mengetahui persebaran responden, serta memberi tanggapan terhadap 9 pernyataan yang terdiri dari 3 aspek yaitu aspek kemudahan akses, aspek fungsionalitas dan aspek komunikasi visual. Selain itu, responden juga dapat memberikan saran terhadap aplikasi. Hasil tanggapan responden terhadap pernyataan-pernyataan aspek kemudahan akses yang diberikan antara lain sebagai berikut. Pernyataan ke-1 User dapat mengakses aplikasi dengan mudah. Respons terhadap pernyataan pertama dapat dilihat pada gambar 8. Gambar. 7 Respons terhadap pernyataan ke-1 aspek kemudahan akses Pernyataan ke-2 Bahasa yang digunakan mudah dipahami. Respons terhadap pernyataan kedua dapat dilihat pada gambar 9. Gambar. 8 Respons terhadap pernyataan ke-2 aspek kemudahan akses Pernyataan ke-3 Aplikasi dapat dengan mudah dipelajari. Respons terhadap pernyataan ketiga dapat dilihat pada gambar 10. Gambar. 9 Respons terhadap pernyataan ke-3 aspek kemudahan akses Pada grafik-grafik di atas dapat diketahui bahwa dari 3 pernyataan, jumlah tanggapan paling tinggi terdapat pada pernyataan kedua yaitu kemudahan dalam memahami bahasa yang digunakan pada aplikasi dengan jumlah tanggapan sangat mudah sebanyak 20 responden. Secara keseluruhan tanggapan responden terhadap aspek kemudahan akses yaitu sangat mudah, ini berarti user dapat menjalankan aplikasi dengan sangat mudah. Hasil tanggapan responden terhadap pernyataan-pernyataan aspek fungsionalitas yang diberikan antara lain sebagai berikut. Pernyataan ke-1 Aplikasi dapat membantu proses pendaftaran. Respons terhadap pernyataan pertama dapat dilihat pada gambar 11. Gambar. 10 Respons terhadap pernyataan ke-1 aspek fungsionalitas Pernyataan ke-2 Aplikasi dapat membantu memantau antrian. Respons terhadap pernyataan kedua dapat dilihat pada gambar 12. Gambar. 11 Respons terhadap pernyataan ke-2 aspek fungsionalitas Pernyataan ke-3 Aplikasi dapat membantu melihat informasi pendaftaran poli rawat jalan. Respons terhadap pernyataan ketiga dapat dilihat pada gambar 13. JEPIN Jurnal Edukasi dan Penelitian Informatika, Vol. 6, No. 2, Agustus 2020 Korespondensi Adetya Pratiwi Gambar. 12 Respons terhadap pernyataan ke-3 aspek fungsionalitas Pernyataan ke-4 Aplikasi dapat membantu proses pendaftaran menjadi lebih singkat. Respons terhadap pernyataan keempat dapat dilihat pada gambar 14. Gambar. 13 Respons terhadap pernyataan ke-4 aspek fungsionalitas Pada grafik-grafik di atas dapat diketahui bahwa dari 4 pernyataan, jumlah tanggapan paling tinggi terdapat pada pernyataan pertama, kedua dan keempat dengan jumlah tanggapan sangat membantu sebanyak 17 responden. Secara keseluruhan tanggapan responden terhadap aspek fungsionalitas yaitu sangat mudah, ini berarti user menilai aplikasi sangat membantu dalam proses pendaftaran dan pemantauan antrian rawat jalan rumah sakit. Hasil tanggapan responden terhadap pernyataan-pernyataan aspek komunikasi visual yang diberikan antara lain sebagai berikut. Pernyataan ke-1 Tampilan aplikasi menarik. Respons terhadap pernyataan pertama dapat dilihat pada gambar 15. Gambar. 14 Respons terhadap pernyataan ke-1 aspek komunikasi visual Pernyataan ke-2 Tampilan menu mudah dimengerti. Respons terhadap pernyataan kedua dapat dilihat pada gambar 16. Gambar. 15 respons terhadap pernyataan ke-2 aspek komunikasi visual Pada grafik-grafik di atas dapat diketahui bahwa dari 2 pernyataan, jumlah tanggapan paling tinggi terdapat pada pernyataan jumlah tanggapan sangat membantu sebanyak 17 responden. Secara keseluruhan tanggapan responden terhadap aspek fungsionalitas yaitu sangat mudah, ini berarti user menilai aplikasi sangat membantu dalam proses pendaftaran dan pemantauan antrian rawat jalan rumah sakit. G. Analisis Hasil Pengujian Pengujian sistem dilakukan dengan pengujian blackbox terhadap proses input dan output yang membuktikan bahwa sistem yang dibuat telah berjalan dengan baik serta User Acceptance Test oleh 30 responden terhadap 9 pernyataan tentang sistem meliputi tiga aspek antara lain aspek kemudahan akses, aspek fungsionalitas dan aspek komunikasi visual. Secara keseluruhan hasil pengujian menyatakan bahwa sistem telah dapat diterima oleh user dengan sangat baik. V. KESIMPULAN Pada proses analisis awal dapat diketahui model-model antrian dari hasil studi literatur, pada observasi awal yang dilakukan pada Rumah Sakit Sultan Syarif Mohammad Alkadrie selama 3 hari dapat diketahui bahwa waktu yang dihabiskan paling banyak oleh pasien pada saat proses pendaftaran dan menunggu dokter datang untuk mendapatkan layanan selama paling sedikit 2 jam, sedangkan waktu yang dihabiskan pasien saat mendapatkan layanan medis rata-rata hanya selama 10 menit, maka dari itu waktu tunggu pasien tidak termasuk lama saat proses layanan medis telah dimulai. Penelitian dilanjutkan dengan perancangan sistem yang akan dibangun. Dituliskan dalam UML yang terdiri dari class diagram, use case diagram dan activity diagram sistem. Berdasarkan perancangan dilakukan proses implementasi ke dalam sebuah website. Yang dapat membantu pasien melakukan pendaftaran dan pemantauan antrian poli-poli rawat jalan rumah sakit. Setelah dilakukan simulasi, telah dihitung bahwa waktu yang dihabiskan pasien dari pendaftaran hingga mendapatkan nomor antrian yaitu hanya selama 1 menit dan pasien juga dapat memantau jalannya antrian tanpa harus menunggu di rumah sakit. Pengujian sistem dilakukan dengan pengujian blackbox terhadap proses input dan output yang membuktikan bahwa sistem yang dibuat telah berjalan dengan baik serta User JEPIN Jurnal Edukasi dan Penelitian Informatika, Vol. 6, No. 2, Agustus 2020 Korespondensi Adetya Pratiwi Acceptance Test oleh 30 responden terhadap 9 pernyataan tentang sistem meliputi tiga aspek antara lain aspek kemudahan akses, aspek fungsionalitas dan aspek komunikasi visual. Secara keseluruhan hasil pengujian menyatakan bahwa sistem telah dapat diterima oleh user dengan sangat baik. REFERENSI [1] Bustani, Neti M., A. Joy Rattu, and Josephine SM Saerang. Analisis Lama Waktu Tunggu Pelayanan Pasien Rawat Jalan Di Balai Kesehatan Mata Masyarakat Propinsi Sulawesi Utara. EBiomedik 2015. [2] Clune, Thomas .L. dan Richard B. Rood, Software Testing and Verification In Climate Model Development, IEEE Journal , Focus Climate Change Software, 2011. [3] Heizer, Jay dan Barry Render, Operation Management. Jakarta Salemba Empat Jakarta, 2008. [4] Hamdani, Ahmad Yusuf, Analisis Efisiensi Model Antrian Menggunakan Teori Antrian di Loket Pembayaran Pajak Kendaraan Samsat Surakarta pada Jam Operasional Layanan, Surakarta Universitas Sebelas Maret, 2016. [5] Krajewski J. dan Larry P. Ritzman, Operation Management Processes and supply chain Ninth Edition, New Jersey Pearson Education, Inc, 2010. [6] Pressman, Roger S., Pendekatan Praktisi Rekayasa Perangkat Lunak Edisi 7, Yogyakarta Andi, 2010. [7] Rohman, Abdul. Mengenal Framework “Laravel” Best PHP Frameworks for 2014, 2014. [8] Rudiyanto, Arief. Pemrograman Web Dinamis Menggunakan PHP dan MySQL. Yogyakarta Andi. 2011. [9] Siagian, P. Penelitian Operasional Teknik dan Praktek. Jakarta Penerbit Universitas Indonesia UI-Press, 1987 [10] Sidik, Betha. Pemrograman WEB dengan PHP. Bandung Informatika, 2012. [11] Sugiyono. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung Alfabeta, 2010. [12] Sukamto, Rosa Ariani dan M. Shalahudin. Rekayasa Perangkat Lunak Terstruktur dan Berorientasi Objek. Bandung Informatika Bandung, 2013. [13] Sukamto, Rosa Ariani. Black-Box Testing, Testing dan Implementasi Sistem, 2009. [14] Suryadhi, Putu A. R. dan Nichson Jp Manurung. Model Antrian pada Pelayanan Kesehatan di Rumah Sakit. Bali Universitas Udayana, 2009. [15] Susanto, Azhar. Sistem Informasi Akuntansi Konsep dan Pengembangannya. Indonesia Lingga Jaya, 2004 ... Suryo Adi Wibowo Wibowo et al., 2020 juga menerapkan sistem antrian pada poliklinik namun pada penelitian ini ditambahkan perhitungan bobot untuk menentukan prioritas pasien pada antrian. Dwi Feriana Susilowati Susilowati and Asmunin, 2020, Adetya Pratiwi Pratiwi, Ripanti and Sukamto, 2020, Cato Chandra Chandra et al., 2020 serta Fuaida Nabyla Nabyla and Sigitta, 2019 juga merancang dan mengembangkan sistem antrian pada bidang kesehatan. ...Kebutuhan terhadap sistem antrian pada saat ini menjadi hal yang dinilai penting. Studi literatur yang telah dilakukan menunjukkan bahwa sistem antrian yang dikembangkan bersifat spesifik untuk satu proses atau instansi tertentu saja. Oleh karena itu, tujuan dari penelitian ini adalah merancang dan mengembangkan sistem antrian yang dapat digunakan oleh siapapun dengan struktur antrian single-channel single-phase. Metodologi penelitian menggunakan design science research. Rancangan sistem antrian telah dibangun menjadi sebuah aplikasi berbasis website dengan nama Kelebihan dari sistem ini yang juga menjadi kontribusi dalam penelitian adalah sistem antrian ini dapat digunakan oleh siapapun, antar pengguna sistem dapat menjadi follower/following dengan pengguna lainnya. Evaluasi pada sistem ini telah dilakukan black box yang memberikan hasil pengujian valid pada semua proses pengujian yang dilakukan. Selain itu juga dilakukan user acceptance test pada aspek aksesibilitas, aspek fungsional, dan aspek komunikasi visual. Secara keseluruhan, hasil pengujian menunjukkan bahwa sistem telah diterima dengan baik oleh AyuRhamani SuryadhiNichson Jp ManurungJika ingin mendapatkan layanan kesehatan pada sebuah rumah sakit atau klinik, biasanya harus mengantri untuk menunggu giliran dilayani. Jenis layanan kesehatan sangat sulit untuk ditentukan trafiknya, karena kapan orang sakit atau membutuhkan layanan kesehatan sulit untuk diketahui. Penelitian ini menganalisa dan menentukan model antrian pelayanan kesehatan di Poli Bedah dan Poli Mata di Rumah Sakit Umum Sanglah berdasarkan pola kedatangan, waktu layanan dan distribusi jumlah dokter yang melayani pasien dengan menggunakan distribusi frekuensi. Berdasarkan karakteristiknya dan dinotasikan kedalam notasi Kendall maka model antrian pada pelayanan kesehatan di Poli Bedah dan Poli Mata Rumah Sakit Umum Sanglah digolongkan kedalam sistem antrian M/M/n, dimana kedatangan pasien terdistribusi, waktu pelayanan terhadap pasien terdistribusi normal dan jumlah dokter yang melayani pasien terdistribusi seragam yaitu lebih dari satu the past 30 years, most climate models have grown from relatively simple representations of a few atmospheric processes to complex multidisciplinary systems. Computer infrastructure over that period has gone from punchcard mainframes to modern parallel clusters. Model implementations have become complex, brittle, and increasingly difficult to extend and maintain. Verification processes for model implementations rely almost exclusively on some combination of detailed analyses of output from full climate simulations and system-level regression tests. Besides being costly in terms of developer time and computing resources, these testing methodologies are limited in the types of defects they can detect, isolate, and diagnose. Mitigating these weaknesses of coarse-grained testing with finer-grained unit tests has been perceived as cumbersome and counterproductive. Recent advances in commercial software tools and methodologies have led to a renaissance of systematic fine-grained testing. This opens new possibilities for testing climate-modeling-software Efisiensi Model Antrian Menggunakan Teori Antrian di Loket Pembayaran Pajak Kendaraan Samsat Surakarta pada Jam Operasional LayananAhmad HamdaniYusufHamdani, Ahmad Yusuf, Analisis Efisiensi Model Antrian Menggunakan Teori Antrian di Loket Pembayaran Pajak Kendaraan Samsat Surakarta pada Jam Operasional Layanan, Surakarta Universitas Sebelas Maret, S PressmanPendekatan PraktisiPressman, Roger S., Pendekatan Praktisi Rekayasa Perangkat Lunak Edisi 7, Yogyakarta Andi, Web Dinamis Menggunakan PHP dan MySQL. Yogyakarta AndiArief RudiyantoRudiyanto, Arief. Pemrograman Web Dinamis Menggunakan PHP dan MySQL. Yogyakarta Andi. Testing, Testing dan Implementasi SistemRosa SukamtoArianiSukamto, Rosa Ariani. Black-Box Testing, Testing dan Implementasi Sistem, 2009.
Virtualclaim atau vclaim adalah aplikasi yang digunakan oleh pihak rumah sakit untuk melakukan pembuatan Surat Eligibilitas Peserta (SEP). BPJS Kesehatan Keluarkan Vclaim dan Antrian Online. https://bit.ly/3jiB5FA; User Manual Aplikasi Vclaim – https://bit.ly/397YF3f . Sumber Gambar: Vclaim 1 – https://bit.ly/2CejkXG
Apakah Anda mencari gambar tentang Nomor Antrian Rumah Sakit? Terdapat 53 Koleksi Gambar berkaitan dengan Nomor Antrian Rumah Sakit, File yang di unggah terdiri dari berbagai macam ukuran dan cocok digunakan untuk Desktop PC, Tablet, Ipad, Iphone, Android dan Lainnya. Silahkan lihat koleksi gambar lainnya dibawah ini untuk menemukan gambar yang sesuai dengan kebutuhan anda. Lisensi GambarGambar bebas untuk digunakan digunakan secara komersil dan diperlukan atribusi dan retribusi.
CaraMembuat Surat Keterangan Sehat. Surat yang menyatakan keterangan sehat harus dibuat oleh lembaga kesehatan seperti rumah sakit maupun puskesmas. Syarat surat keterangan sehat pada setiap Lembaga mungkin akan memiliki perbedaan sesuai dengan kebijakan yang berlaku.. Proses pembuatannya bisa langsung dengan mengunjungi lembaga
Related PapersJOINTECS Journal of Information Technology and Computer SciencePelayanan kesehatan merupakan hal yang penting untuk diperhatikan. Pelayanan kesehatan yang baik bertujuan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar dapat mewujudkan derajat kesehatan yang setinggi-tingginya. Peningkatan pelayanan kesehatan yang baik seharusnya tidak berhenti sampai pada pembanguan infrastruktur yang baik, atau hanya sampai pada pemeriksaan atau diganosis dokter terhadap pasiennya. Akan tetapi pelayan kesehatan yang baik juga terletak pada tentang bagaimana cara yang harus dilakukan agar masyarakat mendapatkan pelayanan kesehatan dengan mudah. Kasus tidak efektifnya pelayan kesehatan banyak terjadi di masyarakat, mulai dari lambatnya pelayanan rumah sakit, mal praktek, sampai pada masalah yang paling banyak di temukan dan sering terjadi yaitu proses antrian yang harus dilakukan oleh calon pasien yang akan berobat ke dokter umum atau spesialis. Penerapan model pengambilan nomor antrian berbasis sistem informasi dan SMS Gateway dapat meningkatkan mutu dan pelayanan kesehatan karena pasien yang sedang sakit tidak harus datang dan menganti, melainkan cukup dengan mengirim SMS dengan format yang telah ditentukan dan sistem akan membalas SMS tersebut secara otomatis. SMS yang dikirimkan oleh sistem berisi nomor antrian dan estimasi perkiraan waktu pada pukul berapa pasien harus ke dokter. Dari hasil pengujian menggunakan White Box diperoleh hasil VG = 4 dan Cyclometic Complexity CC = 4 untuk modul pengambilan nomor antrian secara otomatis dengan menggunakan SMS. Ini membuktikan bahwa alur sistem yang dibuat dapat berjalan efektif dan efisien. Kata Kunci Sistem informasi, perancangan sistem, SMS GatewayLayanan sistem antrian di di Rumah Sakit mengalami masalah bahwa antrian layanan lebih lama dari pada pelayanan kesehatanya sendiri. Atas dasar hal tersebut dibutuhkan sebuah model yang mampu memberikan layanan antri yang tepat sasaran dan memberikan rasa keadilan kepada pengantri. Dalam paper ini digunakan 10 kriteria untuk menentukan prioritas antrian yakni Faktor Risiko Penyakit, Biaya Perawatan, Tenaga Medis, Peralatan Kesehatan, Waktu tunggu, Jarak Domisili Pasien, Usia, Jenis Kelamin, Jumlah pasien yang dilayani diunit yang dituju dan Keputusan Pimpinan. Ke-10 kriteria ini agar diperoleh hasil yang lebih objektif dikombinasikan dengan Group Decision Making Tipe 2 GDM2 dan metode entropy untuk mengevaluasi antrian model Multiple Channel Model M/M/s. Jumlah loket layanan sangat berpengaruh terhadap jumlah antrian dan waktu layanan. Kesimpulan yang didapat bahwa menambah jumlah loket layanan sebanyak dua kali lipat dari akan memangkas 1/2 dari jumlah orang yang dilayani per-...Manusia hidup di dunia ada bermacam-macam bentuk tubuh, besar, kecil, tuamuda, laki-laki, perempuan, bentuk muka, warna kulit atau kondisi fisiknya ada yang sehat dan sakit. Semakin bertambahnya manusia di alam ini, semakin banyak persentase kemungkinan orang mengalami sakit mendadak, sehingga membutuhkan perawatan medis yang mendadak juga. Untuk itu, diperlukan suatu cara yang paling mudah untuk melakukan konfirmasi ada atau tidaknya kamar untuk rawat inap di rumah sakit yang bersangkutan, sehingga pasien tidak harus melakukan pemesanan kamar ketika sudah tiba di rumah sakit yang bersangkutan, dan kemudian semua kamar sudah penuh dan harus dipindahkan lagi ke rumah sakit lain. Hal ini menyebabkan si pasien akan mengalami keterlambatan untuk ditangani, sehingga bisa berakibat fatal bagi pasien tersebut. Permasalahan tersebut dapat ditangani dengan pengembangan sistem baru menggunakan short message services sms terutama untuk pemesanan kamar rawat inap, dan untuk mengetahui jenis pelayanan lain yang ada di rumah sakit tersebut melalui website rumah sakit, sehingga sistem pemesanan kamar semakin efektif dan efisien. Namun, sistem yang dikembangkan masih memiliki kelemahan karena sistem hanya dapat digunakan pada telepon selular yang menggunakan modem GSM. Keywords Short Message Service SMS, SMS Gateway, GSMSaat ini banyak kota besar dan berkembang menerapkan konsep smart city untuk meningkatkan pembangunan dan pelayanan kepada masyarakat termasuk kota kendari sulawesi tenggara untuk mewujudkan hal tersebut dibutuhkan infrastruktur jaringan teknologi informasi yang menghubungkan instansi pemerintahan dan fasilitas perkotaan yang menunjang smart city, salah satu hal penting dalam penyediaan infrastruktur jaringan adalah pematangan konsep dan desain arsitektur jaringan teknologi informasi, penelitian dilakukan dengan mengumpulan data tentang kondisi infrastruktur jaringan yang ada saat ini kemudian membuat konsep dan desain berdasarkan pemetaan wilayah instansi di setiap kecamatan yang ada di kota kendari Kata Kunci Arsitektur, Tecknologi informasi, Model, Smart Cityhelmi kurniawan, Santi S., Uyock Saputro, Alimuddin Yasin, iko rasaki, INDRA SAMSIE, Isnanto Adi Prasetyo, Ni Kadek Sumiari, Ni Ketut Dewi Ari Jayanti, Nova Rijati, AnNa NaTsirSeminar Nasional Informatika SNIf merupakan salah satu agenda kegiatan rutin tahunan Universitas Potensi Utama sebagai forum yang mempertemukan akademisi, Peneliti, Praktisi dan Pengambil Kebijakan dibidang informatika guna penyebaran Ilmu pengetahuan dan Teknologi terkini. Kumpulan makalah dikemas dalam bentuk prosiding dan dikelompokkan sesuai dengan bidang kajian antara lain Computer Science, Artificial Intelligence, Image Processing, Computer Networking end Security, Multimedia, Wirelles Computing, Interfacing, Information System, dan Software Engineering. Makalah yang diterima berasal dari seluruh Indonesia, makalah yang dimuat dalam Prosiding SNIf 2015 telah melalui tahap evaluasi oleh para reviewer yang berkompeten dibidangnya. Panitia mengucapkan selamat serta terima kasih atas keikutsertaan dalam Seminar Nasional Informatika SNIf 2015. Panitia juga mengucapkan terima kasih kepada Pemerintah Daerah Sumatera Utara dan semua pihak yang telah mendukung serta berpartisipasi aktif dalam mensukseskan acara Seminar Nasional ini. Saran dan Kritikan demi menuju kesempurnaan prosiding SNIf sangat diharapkan. Semoga prosiding ini dapat digunakan sebagai salah satu acuan dalam pengembangan teknologi dan peningkatan pembelajaran dibidang konvensional menjadi polemik yang umum di masyarakat. Lamanya proses pelayanan dan waktu tunggu antrian konvensional sangat mengganggu aktivitas sehari-hari. Di instansi kesehatan seperti puskesmas, rumah sakit dan poliklinik, bahkan proses antrian harus dilakukan oleh pasien sebagai pendaftar sebelum dapat dilayani. Untuk mengatasi masalah tersebut diusulkan sistem antrian digital berbasis mobile yang dapat diakses secara online. Pendaftar dapat melakukan registrasi melalui aplikasi eAntrian di smartphone yang terkoneksi dengan internet. Informasi nomor antrian akan diperoleh setelah pendaftaran dinyatakan valid. Selain itu, pendaftar juga mendapatkan informasi laju nomor antrian yang sedang dilayani secara real-time. Hasil dari kegiatan pengabdian ini antara lain sosialisasi diikuti oleh 13 pegawai Puskesmas, demo aplikasi, uji coba aplikasi selesai dilakukan. Login sebagai pengguna dan pengelola pada aplikasi berhasil dilakukan. Ketika login sebagai pengelola, jenis laya...
SistemInformasi Rumah Sakit (SIRS) mencakup semua rumah sakit umum dan khusus baik yang dikelola secara publik maupun privat sebagaimana diatur dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit dan Peraturan Menteri Kesehatan No. 82 tahun 2013 tentang Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit, dimana
The enhancement of patient’s visit to hospital led to the increasing of length of queue particularly at registration division. This condition made the long duration of waiting time for patients. Hospital’s management should manage the patients queue especially for the period of bottle neck condition. This operation research reviewed the patients queue at existing outpatient registration service system and proposed the optimal system based on queuing theory and trade-off analysis of cost of service and cost of waiting. Cross-sectional data applied to collect the patient’s arrival rate, service time for every server, waiting cost, and queue related behavior. Result of this study suggested that existing system was non-steady state system and not optimum based on trade-off analysis. Patients who came at least am should serve with 2 servers of queue number service, and 6 servers of outpatient registration. Whereas patients who came after am should serve with 1 servers of que...
9Uq4u. zho85pca6k.pages.dev/595zho85pca6k.pages.dev/550zho85pca6k.pages.dev/499zho85pca6k.pages.dev/379zho85pca6k.pages.dev/413zho85pca6k.pages.dev/498zho85pca6k.pages.dev/203zho85pca6k.pages.dev/505
gambar nomor antrian rumah sakit